PEMALANG – Tiga puluh dua adalah usia yang cukup matang untuk membuktikan eksistensi pers di Indonesia. Oleh karena itu rekan – rekan wartawan diharapkan semakin dewasa dalam menerima, mengolah serta menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Hal ini disampaikan Bupati Pemalang Junaedi, dalam kata sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan Sekda Kabupaten Pemalang, Aunorofiq, saat membuka Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka Hari Pers Nasional ke 32 tahun 2018 tingkat Jateng, di salah satu hotel di Pemalang, Kamis, (8/3/2018).
“Melalui momentum ini, saya tentu berharap kepada rekan rekan wartawan khususnya yang tergabung dalam PWI untuk semekin dewasa dalam menerima, mengolah serta menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Kata Junaedi.
Pihaknya percaya, bahwa PWI sejauh ini telah membuktikan sebagai organisasi yang menjunjung tinggi profesionalisme dan kemartabatan dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik.
Hal ini menurut Junaedi, dapat dilihat dari respon positif PWI, terhadap keluhan terkait dengan adanya oknum wartawan, yang tidak terpuji dalam menjalankan tugas, seperti menunjukkan sikap superior dan menakut~nakuti narasumber, beritikad buruk, serta tidak independen.
Komitmen tersebut lanjutnya, menunjukkan kematangan PWI sebagai sebuah organisasi Pers.
“Saya berharap sesuatu yang sudah berjalan baik tersebut, dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang, sehingga profesi wartawan tidak lagi dipandang sebelah mata dan selalu dikesankan negatif”, harapnya.
Pihaknya juga berkomitmen melalui Dinas komunikasi dan lnformatika .Kabupaten Pemalang, untuk memfasilitasi segenap insan pers di Kabupaten Pemalang. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya ruangan khusus bagi wartawan atau media center yang ada di sebelah utara Pendopo Kabupaten Pemalang.
“Sebagaimana kita ketahui bersarna, bahwa kehadiran kita semua di sini adalah sebagai wujud rasa syukur kita dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-32 di Tahun 2018 ini”, kata Junaedi dihadapan peserta FGD, dengan tema Antisipasi berita hoax menjelang Pilkada Jawa Tengah tahun 2018.