PEMALANG – Plt. Bupati Pemalang Mansur Hidayat meminta proses pen-disposisi-an (petunjuk yang dituliskan langsung pada sebuah surat atas suatu urusan yang dimuat surat tersebut) dan data lengkap desa segera terdigitalisasi. Hal itu untuk efesiensi dan efektifitas jalannya pemerintahan dan pelayanan pada masyarakat.
Mansur merasa terlalu banyak menggunakan waktu hanya untuk mendisposisi surat, sementara ada pekerjaan lain yang juga penting untuk dilakukan.
“Dengan banyaknya (surat) yang harus di-disposisi di kantor saya, bisa dua jam minimal. Sehingga kita tidak bisa melayani hal-hal yang lain,” kata Mansur saat membuka Jambore IT Desa 2022 di pendopo Disparpora Kab. Pemalang, Sabtu (12/11/2022) malam.
Orang nomor satu di Kabupaten Pemalang tersebut berharap ada semacam aplikasi untuk mendisposisi surat, sehingga disposisi bisa dilakukan dimana saja, tidak harus datang ke kantor. “Adanya aplikasi itu, kita bisa efesiensi waktu, kita dimana-mana bisa mendisposisi,” harapnya.
Adapun pentingnya digitalisasi data-data yang ada desa, menurut Mansur bermanfaat untuk keakuratan dan kecepatan dalam memberikan solusi, atau program atas suatu persoalan.
“Kita pengin tahu desa A, keluarga mana yang miskin. Keluarga A apa sih miskinnya di situ, keadaan rumah, penghasilan, jumlah keluarga, yang masih sekolah dan yang sudah kerja. Sehingga bagi pemimpin, apa sih yang harus kita intervensi,” jelas Plt. Bupati.
Data yang terdigitalisasi juga akan mencegah kecolongan viralnya suatu permasalahan di media social, sementara dia sendiri yang di pemerintahan belum mengetahuinya.
“Contoh, di suatu lokasi ada rumah yang tidak layak huni, kita tidak tahu, tiba-tiba viral di media sosial itu, kita sendiri kaget, kita tidak tahu, “ katanya.
Atas kedua unek-uneknya tersebut, Plt. Bupati meminta pihak-pihak terkait untuk memberikan solusi. Lebih jauh, dia bahkan berharap smartphone yang dimiliki bisa dioptimalkan untuk bekerja. “Mohon nanti ada solusi, smartphone sudah canggih ini, kenapa tidak kita manfaatkan.” ujarnya.
Menanggapi Plt. Bupati, Plt. Kadiskominfo Kab. Pemalang Joko Ngatmo yang menjadi salah satu narasumber memberikan tanggapan. Menurut Joko, prioritas Diskominfo tahun ini adalah pembenahan infrastruktur jaringan internat pada desa yang masih blankspot.
“Sesuai dawuh Pak Plt. Bupati, 2022 ini semua desa sudah tidak ada yang blankspot. Sampai dengan hari ini masih menyisakan tiga (desa). Tower sudah mulai kita pasang dengan provider, Desember sudah on semua.” terang Joko.
“Mulai Januari 2023, kita nanti tinggal lihat desa-desa secara parsial, artiya dari satu desa masih terdapat 1-2 dusun yang masih blank. Sehingga kalau semua desa sudah teraliri (internet), baru kita akan ke sana, tanpa itu yang tidak mungkin.” lanjut Joko.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinpermasdes Kabupaten Pemalang, Suhirman menilai, terwujudnya digitalisasi data desa memerlukan sinergi dari banayak pihak.
“Membangun ekosistem digital (desa) perlu sinergitas bersama. Ketika bicara soal blankspot, maka tadi teman-teman Diskominfo tentu yang akan mem-beckup, dari kami aspek pemberdayaan, temen-temen kepala desa menjadi ujung tombak.” kata Suhirman.
Suhirman menambahkan, masih terdapat kesenjangan perhatian dan komitmen di antara desa-desa di Kabupaten Pemalang dalam hal digitalisasi. Dia mengaku akan mengevaluasi hal tersebut, karena digitalisasi bukan hanya program yang ada dalam RPJMD (Desa Digital), namun juga merupakan program nasional.
“Kita juga mencermati, ada juga desa yang belum berkomitmen pada digitasiliasi. Maka kami nanti kami akan mengevaluasi. Tapi memang bervariasi sekali dari sisi perhatian dan komitmen desanya.” ujar Suhirman.
“Mohon dukungan temen-temen kepala desa, anggaranny ada, melalui dana …