PEMALANG – Guna meningkatkan kompetensi pengurus dalam upaya memakmurkan masjid, Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Bagian Kesra mengadakan rapat koordinasi memakmurkan masjid, Rabu (7/2/2024) di gedung Sasana Bhakti Praja Pemalang.

Kegiatan diikuti 60 peserta yang merupakan pengurus dari 8 masjid yang menjadi percontohan yaitu Masjid Agung Pemalang, Baitul Mutaqin Kalirandu Petarukan, Masjid Annur Sidorejo Comal, Masjid Baitul Raidhotul Muslimin Bantarbolang, Masjid Agung Randudongkal, Masjid Baitusallam Belik, Masjid Muhammad Syah Beluk dan Masjid Annikmah Moga.

Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Pemalang Kholimin menyebut, tujuan kegiatan antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan masjid melalui peningkatan manajemen, kemakmuran dan pemeliharaan, serta meningkatkan pemahaman dan peningkatan kompetensi SDM pengurus masjid.

Bupati Pemalang Mansur Hidayat yang berkesempatan membuka acara, bercerita awal mula tercetus gagasan pentingnya peningkatan kemakmuran masjid.

“Saya dulu ketika menjadi wakil bupati, berkeinginan paling tidak satu atau dua masjid di Kabupaten Pemalang yang seperti Masjid Jogokaryan (di Jogja). Setelah diskusi dengan Pak Adang ternyata di Bogor ada juga seperti Jogokaryan yaitu Masjid Darussalam,” ungkap Mansur.

Diketahui, Adang yang dimaksud bupati adalah Adang Wijaya salah satu narasumber acara. Ia sekarang adalah Presiden Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur Bogor, sekaligus merupakan kakak tingkat bupati ketika SMA.

Menurut Bupati 8 masjid yang dipilih untuk mengikuti pelatihan adalah masjid yang banyak dikunjungi orang (ampiran). Pada intinya kata Mansur, ia ingin agar masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah mahdhah (ibadah langsung kepada Allah) saja, seperti sholat, tapi juga kegiatan lain untuk kemaslahatan umat.

“Kepingin di Pemalang ada percontohan masjid yang digunakan tidak hanya untuk sholat saja, mohon maaf barangkali para kyai tertentu yang berpendapat masjid ya untuk sholat, tidak untuk kegiatan yang lain,” ujarnya.

“Tapi kalau kita mengacu pada Rasulullah dulu, masjid digunakan untuk macam-macam (kegiatan) ekonomi, strategi mengatur perang, mengatur pemerintahan, (kegiatan) terkait dengan kemakmuran masyarakat, dan ternyata itu efektif,” sambungnya.

“Saya punya cita-cita di Pemalang ada masjid yang digunakan untuk berbagai kegiatan yang kaitannya dengan kemakmuran masjid itu sendiri, maupun kemashlahatan umat terkait dengan ekonomi maupun kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain, bisa TPQ atau kajian-kajian agama, sehingga masjid bisa lebih bermanfaat,” sambungnya lagi.

Bertindak selaku narasumber acara selain Adang Wijaya yaitu, Ketua ICMI Bogor Ust. Putra Abdul Malik dan Ketua DMI Kabupaten Bogor Dr. Irwan Kurniawan. Adapun materi yang dibawakan adalah seputar strategi memakmurkan masjid.